Friday, December 23, 2011

Kantata Barock Gebrak Senayan GBK 30 Desember 2011-2012.

VIVAnews - Kantata Barock yang beranggotakan Iwan Fals, Setiawan Djody dan Sawung Jabo akan mengadakan konser reuninya akhir tahun ini di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dalam konser terbaru Kantata Barock ini, mereka akan menggandeng band anak muda papan atas seperti  Kotak.

"Kita mengambil nama Barock untuk disandingkan dengan Kantata, karena kita ingin menunjukkan perubahan kepada semua orang,"ujar Setiawan Djody dikediamannya di Kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu 7 Desember 2011.

Menurut Djody, nama Barock yang terpilih sebagai nama belakang Kantata memiliki filosofi. Barock katanya, adalah sebuah nama yang diambil dari mitologi Bali. Sementara nama Kantata tetap dipertahankan karena ingin menjadi raja dari segala ruh kebaikan yang ada di dunia.

Selain Setiawan Djody, Iwan Fals yang hadir dalam preskon kali ini juga mengungkapkan isi hatinya  selama 20 tahun bersama dengan Kantata Takwa (nama grup bandnya sebelum Kantata Barock).

"Kita tetap setia dengan apa yang kita pilih. Ini jadi kenangan yang dalam. Saya nggak salah dengan memilih dunia musik ini. Ada pikiran-pikiran kebangsaan dan pluralisme. Alhamdulillah saya bergabung dengan grup ini,"ujar Iwan Fals.

Dalam konsernya kali ini Kantata Barock akan membawakan lagu-lagu seperti 'Barong Aku Bento' (lagu Bento Versi baru), Mukjizat , Hio, Ombak, Bongkar, dan beberapa lagu lainnya.
Untuk menyaksikan konser Kantata Barock di Jakarta, tiket pun sudah mulai dijual. Untuk kelas VVIP harga tiket dibanderol Rp 550.000, VIP: Rp 350.000 , Tribune Bawah:Rp 150.000 , Tribune Atas: Rp 100.000 , Festival A : Rp 75.000 dan Festival B: Rp 50.000.
 
 Jakarta - Kantata Barock yang digawangi Iwan Fals, Setiawan Djody dan Sawung Jabo siap menggelar konser akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 30 Desember 2011. Seperti apakah?

Dalam konser kali ini Kantata Barock akan memberikan penampilan spesial sekaligus bernostalgia dengan lagu-lagu hitsnya seperti Barong, Aku Bento, Mukjizat, Hio, Ombak (lagu baru Iwan Fals) dan beberapa lagu lainnya.

"Kami ingin sekaligus memberikan kerinduan, tak hanya nostalgia tapi juga hiburan," ujar Setiawan Djody dalam jumpa persnya di Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu (7/12).

Iwan Fals pun menuturkan, dari konser tersebut diharapkan bisa memberi inspirasi bagi penonton melalui syair-syair sederhana.

"Ya, mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi. Karena syair-syair nanti tentang kesederhanaan, bahwa kami ingin menanamkan untuk semua orang. Tentang yang baik-baik," paparnya.

Kantata Barock juga akan mengundang Kotak sebagai band pembuka mereka. Rencananya kedua band tersebut juga akan berkolaborasi untuk beberapa lagu dari Kantata Barock.

Sekedar mengingat, Kantata Barock sebelumnya bernama Kantata Takwa (1990), kemudian Kantata Samsara (1998), ada Kantata Revolvere (tanpa Iwan Fals). Setelah lama menghilang kini hadir kembali dengan Kantata Barock yang ingin membuat pertunjukan yang menciptakan sebuah perenungan kepada penonton.
 JAKARTA, suaramerdeka.com - Dalam latihan terakhir Kantata Barock yang digelar di halaman rumah Setiawan Djody di Jakarta, Rabu (21/12) sore, dalam rangka konser akbarnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (30/12), para awak Kantata Barock menyatakan secara lantang kesiapan mereka. Tampil di hadapan ratusan anak yatim piatu yang diundang secara khusus, dan puluhan pewarta, sejumlah single seperti "Pangeran Brengsek", dan "Bongkar", dihadirkan dalam racikan musikal yang benar-benar anyar.
Sawung Jabo, Setiawan Djody, Iwan Fals dan Doddy Katamsi yang membagi vokal secara merata menyajikan sebuah kekuatan protes dengan bahasa musik yang gahar. Jabo, yang dari mula dipercaya sebagai music director, benar-benar menghadirkan "kemarahan" dalam estetika musikal yang tertata. Lewat gerakan kebudayaan semacam inilah, Djody yang sesekali berbicara di atas panggung berharap Kantata Barock dapat menjadi penyambung lidah kebenaran, yang saat ini, katanya cenderung sengaja dibengkokkan secara sistematis.

Mengandalkan distorsi suara gitar yang dimainkan Totok Tewel, hampir semua komposisi Kantata Barock terdengar lebih menggelegar. Terlebih Djody kerap diberi kesempatan mencabik-cabik sendirian gitarnya pada hampir setiap komposisi. Hal itu terlihat jelas ketika nomor "Hio" ditawarkan. Nomor lawas yang disalin ulang dalam dandanan musikal anyar ini tampak lebih galak, bergelora sekaligus tetap tidak meninggalkan kesakralannya.

Iwan Fals yang bersama Jabo, meski tenaganya sudah tidak seperti masa muda dan jaya mereka, tapi dalam latihan terakhir kemarin, masih tetap menjadi magnit sekaligus kunci utama Kantata Barock. Di tangan mereka berdualah, guliran lagu demi lagu Kantata Barock mengalir dengan bernas.

Terlebih ketika nomor wajib "Bento" dibawakan. Maka, yang terjadi adalah kegusaran yang dibangunkan. Kemudian secara karaoke, ratusan anak-anak yatim piatu itu, bersegera bangun dari posisi duduk bersilanya, untuk bernyanyi bersama Iwan, Jabo dan Djody. Sebagaimana "Hio" dan sejumlah lagu lainnya, "Bento" hadir dalam warna baru. Warna musik yang dalam bahasa pemerhati musik Remmy Soetansyah disebut "Musik rock Jawa," katanya meminjam bahasa mendiang Remi Silado.

Rock Jawa itu makin kentara ketika lagu "Nyanyian Jiwa" milik Swami dibawakan dengan tempo lebih cepat, dan lagi-lagi keras, tentunya. Demikian pula sejumlah lagu lainnya yang akan dibawakan dalam konser akbar nanti. Untuk memperkuat kekuatan vokal Kantata Barock, selain nama Doddy Katamsi, ada pula nama Kadri, vokalis Kadri & Jimo dan Makara band.














SAYANG SERIBU SAYANG..........!!
"JFC'Oi PEMANJAT UNTIL DIE", GAK BISA HADIR DIKONSER PERDANANYA KANTATA BAROCK....

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More