Thursday, July 28, 2011

Kantata Takwa Berubah jadi Kantata Barock 

JAKARTA - Grup band legendaris tanah air Kantata Takwa bereinkarnasi. Bersama musisi kawakan Iwan Fals dan Sawung Jabo, seniman senior Setiawan Djody membentuk varian baru Kantata Takwa yang diberi nama Kantata Barock. Menurut rencana, Kantata Barock secara resmi diperkenalkan kepada publik lewat sebuah konser pada November mendatang.

"Untuk sekarang, kami baru pengumuman dulu nama Kantata Barock," kata Djody saat ditemui di sela-sela workshop di kediamannya, kawasan Kemanggisan, Minggu malam (10/7). Djody menyatakan terinspirasi semangat seni dalam masa Baroque yang lahir di Eropa pada abad ke-16. Pada masa itu, Baroque hadir dengan landasan perjuangan yang tecermin melalui harmoni, melodi, rhtym, dinamis, komposisi, dan performance.

"Kami juga berharap semangat barock yang mengambil dari masa Baroque itu bisa menjadi kunci perubahan melodi, rythm, harmoni, performance, komposisi. Jadi, jangan terus yang Melayu-Melayu saja," jelas musisi 62 tahun itu. Makna lain Kantata Barock ialah berasal dari bahasa Jawa, yakni barong. Dia menuturkan, barong dapat dilambangkan sebagai bentuk kebaikan, kejantanan, dan keberanian.

Namun, Kantata Barock tidak sepenuhnya digawangi para personel Kantata Takwa. Jockie Surjoprajogo yang dulu pernah memperkuat formasi band tersebut tidak turut serta. Pengganti posisi Jockie adalah Edi Daromi. Lalu, Toto Tewel dan Dodi Katamsi yang pernah terlibat di Kantata Takwa masih diajak untuk memperkuat formasi Kantata Barock.

Terkait dengan konser Kantata Barock, promotor dari Original Production, Tommy Pratama, menuturkan, konser mini tersebut akan menjadi salah satu rangkaian aksi panggung grup band legendaris asal Inggris, White Snake. "Insya Allah, show-nya akan dilakukan bareng sebagai penampil utama," jelas Tommy.

Para personel dua grup band tersebut, kata Tommy, memiliki ikatan sejarah. Keduanya ternyata pernah sama-sama menjadi penakluk Stadion Utama Senayan. "Di tahun 1990-an, Iwan Fals, Setiawan Djody, Jabo pernah tampil dengan Kantata. Sedangkan, David Coverdale yang dulu datang bersama Deep Purple pernah menggoyang Senayan pada 1975. Yang membedakannya sekarang, Coverdale datang bersama White Snake,"

Kantata Takwa Ganti Nama Kantata Barock

MUSISI sekaligus pengusaha Setiawan Djody mencoba bangkit dengan menghidupkan kembali grup yang pernah dibentuknya, Kantata Takwa. Namun, Djody menghidupkan grup itu dengan nama baru, Kantata Barock. Kantata Barock ini akan diluncurkan resmi melalui konser pada pada November mendatang di Jakarta.

Formasi nama baru ini akan diisi oleh Djody bersama dengan Iwan Fals dan Sawung Jabo. Namun Jockie Surjoprajogo tidak ikut serta, dan posisinya diganti oleh Edi Daromi. Sedangkan Toto Tewel dan Dodi Katamsi yang dulu juga pernah ikut dalam proyek Kantata Takwa tetap ikut.

"Saat ini, kami baru hanya sebatas mengumumkan saja nama grup baru kami ini yang bernama Kantata Barock," kata Djodi saat ditemui tengah menggelar konser mini di kediamannya di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat.

Saat konser mini itu, sejumlah musisi dari berbagai generasi ikut hadir meramaikan. Sebut saja Jelly Tobing, band Kotak, dan mantan vokalis Band Dewa 19, Once. Kantata Barock juga tampil dengan menyanyikan lagu yang pernah hit seperti Bongkar dan Bento.

Menurut Djody, pemilihan nama grup barunya itu didapat dari sebuah inspirasi semangat seni di masa Baroque yang lahir di Eropa pada abad ke-16. Saat itu Baroque hadir dengan landasan perjuangan yang tercermin melalui harmoni, melodi, rhythm, dinamis, komposisi, dan performance.


Pengusaha dan musisi Setiawan Djody (62) terus tersenyum saat hadirin meminta ”Bongkar”, yang menjadi ”lagu wajib” aktivis zaman Orde Baru, dinyanyikan. Dalam peluncuran grup Kantata Barock di Jalan Kemanggisan Raya, Jakarta Barat, Minggu (10/7/2011) malam, ia meminta hadirin untuk bersabar.

Sebelum memenuhi permintaan itu, ia membawakan lagu ”Mujizat”. Lagu itu dia ciptakan karena merasa terlahir kembali setelah sembuh dari sakit. Saat sakit yang membuat dia menjalani transplantasi hati sekitar dua tahun lalu, kesempatan hidup Djody menipis.
”Saya bersyukur bisa menyanyi lagi, seperti terlahir kembali,” katanya.
Dia merasa mendapat kesempatan hidup kedua. Oleh karena itu, Djody berusaha menjalani hidup dengan lebih baik. ”Dokter saja heran saya bisa seperti sekarang. Ini mukjizat,” ucapnya.

Apalagi, dia tak hanya mendapatkan kembali kemampuan dan kesempatan bermusik bersama Iwan Fals dan Sawung Jabo, tetapi juga ”menghidupkan kembali” Kantata Takwa. Mereka berencana menggelar konser pada November nanti.

Meski secara fisik mengalami perubahan, Djody menegaskan, Kantata Barock konsisten membawakan lagu-lagu rock sambil berupaya melahirkan penerus.
”Kita juga harus melakukan regenerasi walau tak memikirkan masih berapa lama diberi hidup, yang penting mengalir seperti air,” ujarnya







































K A N T A T A B A R O C K...!!!
Jakarta - Sihir itu memancar dari jalan Kemanggisan Raya No 3 Jakarta Barat, kediaman Setiawan Djody, pada Minggu (10/07) lalu. Itulah maklumat resmi tentang dikibarkannya Kantata Barock, kelanjutan dari Kantata Takwa Samsara yang sebelumnya bernama Kantata Takwa. Dengan rambut masing-masing sudah memutih, Iwan Fals, Setiawan Djodi dan Sawung Jabo berdiri berdampingan di atas panggung.

Pemain gitar Totok Tewel dan pemain keyboard Eddy Darome masih setia mendampingi. Tentu saja kini tanpa kehadiran almarhum WS Rendra. Adapun Yockie Suryoprayogo, salah seorang sosok di balik sukses Kantata Takwa, tidak nampak malam itu. Kepada wartawan, Setiawan Djody mengatakan bahwa Yockie tengah sibuk dengan pekerjaannya.

Beberapa saat sebelum pertunjukan dimulai, Sawung Jabo membenarkan bahwa Yockie sudah dihubungi. Sementara Iwan Fals memilih menghindar. “Soal itu Mas Djody yang lebih tahu.”

Rencana memunculkan nama Kantata Barock, seperti diakui Sawung Jabo, bermula dari pertunjukan Sirkus Barock di Graha Bakti pada 20 Mei lalu. Saat itu itu Setiawan Djody, Iwan Fals dan Naniel bergabung di penghujung acara. “Rupanya momen saat itu berhasil membangkitkan lagi gairah bermusik Mas Djody”, tutur Sawung Jabo.

Dalam sesi tanya jawab dengan wartawan, Tommy Pratama menyatakan bahwa Kantata Barock akan ditampilkan pada 3 November mendatang bersama Whitesnake. “Kantata Barock akan tampil sepanggung dengan Whitesnake, bukan sebagai band pembuka,” ungkap bos Original Production tersebut.

Sawung Jabo melihat rencana ini sah-sah saja sepanjang tidak berlawanan dengan konsep Kantata Barock. “Jadi, kami akan lihat dululah konteksnya seperti apa.”

Sampai berita ini diturunkan, baru dua lagu yang sudah selesai dibuat. Kelak, album Kantata Barock tidak akan sepenuhnya diisi karya gres.

“Lagu-lagu lama kalau temanya masih relevan dengan keadaan sekarang akan kami masukan dengan aransemen baru,” kata Jabo. Singkatnya, pemilihan tema tidak akan mengalami perubahan radikal. Yang membedakan adalah sudut pandang baru.

Iwan sendiri belum mampu mendefinisikan secara konkret akan seperti apa album baru Kantata Barock nantinya, dia hanya menyebut isu lingkungan sebagai tema besar yang akan dipilih. Itu pun masih bisa diperdebatkan.

Tema besar, dalam bahasa Yockie Suryoprayogo, adalah hal yang tidak bisa ditawar dalam konteks kemunculan Kantata. Oleh karena itulah dia mengajak para personel untuk berkumpul terlebih dahulu untuk merumuskan konsep.

“Kantata bukan semata-mata band hiburan. Kami selalu membawa misi,” katanya saat dihubungi via telepon. Namun ajakan tersebut rupanya kurang mendapat respons. Setidaknya, hingga berlangsung jumpa pers pada Minggu malam itu. Toh, Yockie terlihat tenang-tenang saja dan tetap bersikap terbuka.

Menurutnya, cerita tentang Kantata telah selesai dengan kepergian WS Rendra. “Obor Kantata itu sebenarnya ada di Mas Willy (WS Rendra),” ujar Yockie.

Mampukah Kantata Barock ‘menyala’ kembali dengan obor yang lain? Rencana penampilan pada November nanti akan menjawabnya. Jadi, kita tunggu saja.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More